Jumat, 22 Mei 2015

“PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)”




 PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)”



Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah kesamaptaan dosen pengampu  TRI SUTRISNO, S.Pd
Disusun Oleh :
NAMA            : FERA WIDIASTUTI
NIM                : 1352000309
KELAS           : 3 H

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2014

KATA PENGANTAR
          Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai “DASAR-DASAR PBB”.
          Malakah ini telah dibuat dengan berbagai bantuan dari beberapa pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
          Dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
          Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangununtuk kesempurnaan makalah ini.
          Akhir kata semoga makalah ini dapat membeikan manfaat bagi kita semua.



Sukoharjo, Oktober 2014


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                                  i
KATA PENGANTAR                                                                                    ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang                                                                                                1
Rumusan Masalah                                                                                           1
Tujuan                                                                                                             1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertan baris-berbaris                                                                                  2
Maksud dan tujuan PBB                                                                                2
Aba-aba                                                                                                           3
Gerakan dalam PBB                                                                                       6
Cara memberi aba-aba                                                                                     11
BAB III
PENUTUP
Simpulan                                                                                                         13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                    14
 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Baris-berbaris pertama kali dikenal pada jaman kekaisaran romawi pada saat kaisarnya Julius Caesar,dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai rasa tanggung jawab, displin yang tinggii dengan melihat hasil akhir yaitu : kerapihan, kekompakan, ketertiban, serta kesiapan. Pada zaman kaisar Julio caesar sangat terkenal.
Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Dalam peraturan baris berbaris ada istilah aba-aba. Aba-aba adalah suatu perintah yang di berikan oleh seorang komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.
Untuk anak sekolah dasar ada gerakan dasar PBB meliputi : Sikap sempurna atau siap, hadap serong kanan/kiri, hadap kanan/kiri, balik kanan, lencang kanan/kiri, lencang depan, jalan di tempat, hormat, berhitung, dan istirahat di tempat. PBB digunakan Tujuan dari PBB yaitu untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan menanamkan rasa tanggung jawab
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan baris berbaris?
2.      Apa maksud dan tujuan dari PBB?
3.      Gerakan apa saja yang ada dalam pbb?
C.     Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)


A.      PENGERTIAN
Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna mmenanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Sikap lahir yang diperoleh adalah : ketegaran, keseragaman, ketangkasan, kesigapan, kelincahan, keindahan, kerapihan, ketanggapan, ketertiban, kewajaran tenaga, kekhidmatan, kesopanan, kekompakan, dan ketelitian
Sikap batin yang diperoleh adalah : ketenangan, keberanian, ketaatan, kekuatan, keikhlasan,  kesadaran, konsentrasi, kesetiakawanan, dan berani berkorban.

B.       MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
·         Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
·         Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan

Tujuan dari PBB adalah :
1.      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
2.      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3.      Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4.      Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
5.      Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

C.       ABA-ABA
1.      Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2.      Macam aba-aba.
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
Ø  Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari pada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK

Ø  Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:
a)      Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

Ø  Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:     
1)      GERAK
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-          ­­jalan ditempat            - GERAK
-          siap                            - GERAK
-          hadap kanan              - GERAK
-          lencang kanan            - GERAK

2)      JALAN

Jalan adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-          haluan kanan/kiri                     -  JALAN

-          dua langkah ke depan             - JALAN

-          satu langkah ke belakang        - JALAN

Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan MAJU
Contoh:
-          maju                                      - JALAN

-          haluan kanan/kiri                  - JALAN

-          hadap kanan/kiri maju          - JALAN

-          melintang kanan/kiri maju    -JALAN


v  Tentang istilah: maju
1.      Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
2.      Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
1)      Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
2)      Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
3)      Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

v  Tentang aba-aba : henti
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan JALAN, bukan barisan jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

3)      MULAI
Mulai adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-          hitung                           -MULAI
-          tiga bersaf kumpul       -MULAI



D.      Dua Gerakan pada PBB

PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.

1.      Gerakan ditempat
            Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan pelaporan belajar dikelas. Gerakan ditempat yang umum dilakukan meliputi :
a.       Sikap Sempurna
Aba aba : Siap GERAK
Pelaksanaan :
1.      Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
2.      Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3.      Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.
4.      Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha.
5.      Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6.      Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.

b.      Hormat
Aba aba : Hormat GERAK
Pelaksanaan :
a.       Hormat tanpa pet/topi
Setelah mendapat aba-aba hormat – grak (pasukan dalam sikap sempurna) angkat tangan kanan sedikit ditekuk kedepan, jari telunjuk menyentuh pelipis kanan bawah (telapak tangan tidak terihat dan ibu jari lainnya) tampak terihat satu garis.
b.      Hormat dengan pet/topi
Setelah mendapat aba-aba hormat – grak (pasukan daam sikap sempurna) angkat tangan kanan sedikit ditekuk kedepan, jari telunjuk menyentuh ujung pet/topi sebelah kanan (telapak tangan tidak terihat dan ibu jari lainnya) tampak terihat satu garis.
Devinisi sikap hormat :
-          pandangan lurus ke depan
-          dada di busungkan
-          tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan di tekuk 45 derajat jari jari merapat dan di taruh di pelipis mata kanan jari jari menghadap ke saku
-          tumit merapat
-          dan ujung kaki di buka sudut 45 derajat

c.       Lencang Kanan / Kiri
Hanya dalam bentuk bersaf.
 Aba-aba : Lencang kana / kiri GERAK
 Pelaksanaan :
1.      Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
2.      Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
3.      Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
4.      Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
5.      Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.

            Catatan :
1.      Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2.      Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
3.      Pada aba-aba : Tegak GERAK , semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.

d.      Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak = GERAK semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna

e.       Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Aba-aba : Lencang Depan - GERAK
Pelaksanaan :
1.      Penjuru tetap sikap sempurna.
2.      Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
3.      Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
4.      Pada aba-aba Tegak Gerak , semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.

f.       Berhitung
Aba-aba : Hitung - MULAI
Pelaksanaan :
1.      Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
2.      Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.
3.      Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4.      Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru  kanan depan berturut-turut ke belakang.
5.      Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
6.      Perubahan Arah

g.      Hadap Kanan/ Kiri
Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK
Pelaksanaan :
1.      Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2.      Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3.      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

h.      Hadap Serong Kanan/ Kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan / kiri - GERAK .
Pelaksanaan :
1.      Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2.      Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
3.      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

i.        Balik Kanan
Aba-aba: Balik kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.


j.        Istrirahat ditempat
Aba-aba : Istirahat Ditempat GERAK
Pelaksanaan :
1.      Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
2.      Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.
3.      Dapat bergerak.

2.      Gerakan berjalan
Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa kebersamaan. Gerakan berjalan yang umum dilakukan meliputi :
a.       Maju Jalan
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju JALAN
Pelaksanaannya:
1.      Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2.      Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
3.      Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.

b.      Bubar Jalan
Aba-aba: Bubar = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.
c.       Jalan ditempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.

d.      Hadap Kanan Maju Jalan
e.       Hadap Kiri Maju Jalan
f.       Belok Kanan
g.      Belok Kiri


E.       Cara memberi aba-aba
1)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
2)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :
ü  Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
ü  Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
3)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
4)      Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.

5)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
6)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
7)      Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
8)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
9)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG

Contoh:
Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Pada dasarnya PBB merupakan cara untuk melatih barisan/kelompok agar terbentuk kekompakan dan kerjasama yang harmonis. Akan terlihat jelas dan terasa tidak kompak apabila ada salah satu orang dalam barisan/kelompok yang menyimpang dari aba-aba yang diberikan. Akibatnya akan jelasa memporakporandakan barisan itu. Maka dari itu diharusakan bagi setiap anggota barisan untuk memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat dilaksanakan serempak sehingga tercipta kebersamaan.

BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Ada tiga macam aba-aba yaitu : Aba-aba petunjuk, aba-aba peringatan, aba-aba pelaksanaan. PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Ada 12 gerakan dasar dalam PBB yaitu :
1.      Sikap sempurna atau siap
2.      Hadap serong kanan
3.      Hadap serong kiri
4.      Hadap kanan
5.      Hadap kiri
6.      Balik kanan
7.      Lencang kanan
8.      Lencang depan
9.      Jalan di tempat
10.  Hormat
11.  Berhitung
12.  Istirahat di tempat










DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar